berputus asa terhadap rahmat allah hukumnya
Haramhukumnya dan termasuk dosa besar apabila seseorang berburuk sangka kepada Allah seperti ini. Inilah yang disebut para ulama dengan al-qunuth min rahmatillah (berputus asa dari rahmat Allah). Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan Allah perbuat terhadap diri kita. Bagaimana mungkin kita memastikan bahwa Allah akan menyiksa kita?.
Alqanut adalah al-ya'su artinya putus asa dari rahmat Allah. Kedua kata ini (al-qanut dan al-ya'su) memilik arti yang sama. Putus asa adalah lawan dari roja. Putus asa dari rahmat Allah dan karunia-Nya hukumnya haram. Dalilnya adalah Al-Kitab dan As-Sunah. Dalil dari Al Kitab:
Katakanlah"Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah SWT. Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesunggugnya dia lah yang maha pengampunan lagi maha penyayang.
Marikita simak hadits berikut ini, "Salah satu dosa besar adalah putus asa dari rahmat Allah, dan putus harapan terhadap kelapangan Allah." (HR. Thabrani) Ternyata, dosa besar bukan hanya membunuh orang lain ataupun berzina. Tapi berputus asa dari rahmat Allah pun adalah sebuah dosa besar yang sudah seharusnya kita hindari dan waspadai.
DosaBesar Berputus Asa dari COVID-19 BAMBANG HERMAWAN A.Md. <931002104@uii.ac.id> Wabah penyakit seperti pandemi COVID-19 tidak hanya berlangsung pada masa ini namun pernah terjadi dimasa lampau, pandemi virus corona sendiri pertamakali muncul di Wuhan, China dan mulai menyebar ke berbagai negara di dunia, menurut informasi terbaru penembahan kasus virus COVID-19 di Indonesia pada hari []
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. loading...Hendaknya bersabar saja, karena Allah hendak memberikan kebaikan dengan masih menahan doa kita agar kita senantiasa terjaga dari keburukan. Foto ilustrasi/ist Semua doa pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena hal itu merupakan janji Allah sendiri. Karena itu, Imam Ibnul Jauzi heran masih ada saja seorang hamba yang berprasangka buruk kepada Allah Ta'ala bahwa doanya tidak dikabulkan. Ibnul Jauzi mengatakan, boleh jadi Allah sengaja menunda terkabulnya doa kita karena Dia hendak memberikan kebaikan pada kita. Karena jika terlalu cepat dikabulkan justru mendatangkan keburukan. Hendaknya bersabar saja, karena Allah hendak memberikan kebaikan dengan masih menahan doakita agar kita senantiasa terjaga dari Shaidul Khatir, Imam Ibnul Jauzi mengatakan bahwa dirinya heran melihat seorang mukmin yang terus menerus berdoa tapi tidak kunjung terwujud keinginannya. Tidak kunjung datang tanda-tanda jawaban dari Allah. Lalu mukmin itu akhirnya berputus asa. Padahal, itu merupakan cobaan yang membutuhkan kesabaran. Tidak boleh putus asa. Yang terbaik dilakukan seorang hamba adalah bersabar menunggu doanya terkabul . Jangan berputus asa dari Rahmat Allah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanقُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ"Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." QS. Az-Zumar 53Seseorang tidak boleh memendam kekhawatiran selama menunggu terkabulnya doa. Jika ada rasa khawatir, maka itu adalah penyakit yang harus disembuhkan. Khawatir bahwa doanya tidak terkabul adalah bisikan iblis. Khawatir adalah tipu daya iblis. Tidak boleh gelisah jika menunggu suatu doa. Perlu kesabaran menunggu terkabulnya doa. Bersabarlah wahai orang yang berdoa. Ingat saja janji Allah Ta'ala dan sabda Rasulullah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu Muhammad tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." QS. Al-Baqarah 186Allah juga berfirman وَقَا لَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَا خِرِيْنَ"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." QS. Ghafir 60Rasulullahshallallahu alaihi wa Aallambersabdaمَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهُ، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ“Tidak ada seorang pun yang berdoa dengan sebuah doa kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya, selama dia tidak berdoa yang mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi.” HR. at-Tirmidzi. Allah maha tahu apa yang harus dilakukan-Nya terhadap hamba. Jangan mengatakan 'aku sudah berdoa tapi tidak kunjung dikabulkan'. Bersabarlah, maka kelak Allah akan memberi keindahan yang tiada terkira. Seorang akan berada dalam kebaikan dan keberkahan selama ia tidak tergesa-gesa. Umar bin Al-Khaththab pun pernah berkata “Aku tidak takut jika doaku tidak di kabulkan, namun yang ku takutkan adalah jika aku tak diberi taufiq atau bimbingan untuk terus berdoa selalu”. Baca Juga Wallahu A'lam wid
salah satu bentuk luasnya rahmat Allah adalah luasnya ampunan Allah bagi para hamba-Nya yang pernah melakukan kemaksiatan kepada Allah, selama hamba tersebut mau bertaubat. Allah ta’ala berfirman, “Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Az Zumar 53 Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Ayat yang mulia ini berisi seruan kepada setiap orang yang berbuat maksiat baik kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat kepada Allah. Ayat ini mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut amat banyak, bagaikan buih di lautan.” Kemudian beliau menambahkan, “Berbagai hadits menunjukkan bahwa Allah mengampuni setiap dosa termasuk pula kesyirikan jika seseorang mau bertaubat. Janganlah seseorang berputus asa dari rahmat Allah, walaupun begitu banyak dosa yang ia lakukan karena pintu taubat dan rahmat Allah begitu luas.” Dari Anas radhiyallahu anhu, Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, Allah ta’ala berfirman, “…Hai anak Adam, sungguh seandainya kamu datang menghadapKu dengan membawa dosa sepenuh bumi, dan kau datang tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatupun. Sungguh Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” HR. Tirmidzi, hasan Setelah mengetahui betapa luasnya rahmat Allah ta’ala, maka seharusnya kita lebih bersemangat lagi untuk menggapainya dan jangan sampai berputus asa darinya. Sikap putus asa dari rahmat Allah inilah yang Allah sifatkan kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang sesat. Allah berfirman, “Mereka menjawab, Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa’. Ibrahim berkata, Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-Nya, kecuali orang-orang yang sesat’.” QS. Al Hijr 55-56 Dan juga firman-Nya, “Wahai anak-anakku, pergilah kamu, maka carlah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” QS. Yusuf 87. Syaikh Salim bin Ied Al Hilaly hafidzahullah memberikan faidah untuk ayat di atas, “Oleh sebab itu, berputus asa dari rahmat Allah ta’ala merupakan sifat orang-orang sesat dan pesimis terhadap karunia-Nya merupakan sifat orang-orang kafir. Karena mereka tidak mengetahui keluasan rahmat Rabbul Aalamiin. Siapa saja yang jatuh dalam perbuatan terlarang ini berarti ia telah memiliki sifat yang sama dengan mereka, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.” Selain itu, berputus asa dari rahmat Allah juga termasuk salah satu diantara dosa-dosa besar. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditanya tentang dosa-dosa besar beliau menjawab, “Yaitu syirik kepada Allah, putus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar/adzab Allah.” HR. Ibnu Abi Hatim, hasan Sudah seharusnya kita sebagai orang muslim untuk senantiasa berharap atas rahmat Allah dan tidak berputus asa darinya, dan senantiasa takut akan datangnya adzab dan siksa Allah ta’ala. Sumber
Az-Zumar 53 قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ARTI Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Tafsir JalalainKatakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dapat dibaca Laa Taqnithuu atau Laa Taqnathuu; sebagian ahli qiraat ada yang membacanya Laa Taqnuthuu; artinya janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya bagi orang yang bertobat dari kemusyrikan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
📌 Ensiklopedi Larangan 🥀 LARANGAN BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH DAN PESIMIS TERHADAP KARUNIANYA Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah wa ba’du. Allah Ta’ala berfirman قَا لُوْا بَشَّرْنٰكَ بِا لْحَـقِّ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْقٰنِطِيْنَ {٥٥} قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖۤ اِلَّا الضَّآ لُّوْنَ {٥٦} Mereka menjawab “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.” Ibrahim berkata “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.” [QS. Al-Hijr 55-56] Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, bahwa ada seorang lelaki yang berkata “Wahai Rasulullah, apa itu dosa besar?” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab “Syirik kepada Allah, pesimis terhadap karunia Allah dan berputus asa dari rahmat Allah.” [HR. Al-Bazzar 106, lihat Kasful Astaar dengan sanad hasan] ● Penjelasan 1. Rahmat atau kasih sayang merupakan salah satu dari sifat Allah berdasarkan ketetapan Al-Quran dan As-Sunnah, sifat kasih sayang yang layak bagi Allah sebagaimana sifat-sifat Allah lainnya. 2. Pengaruh sifat ini dapat terlihat jelas di alam semesta, khususnya pada makhluk hidup. Nikmat dan karuniaNya merupakan bukti keberadaan rahmat Allah yang Mahasempurna dan Mahaluas. 3. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu dan menaungi semua makhluk. Tidak ada satupun di alam semesta ini kecuali mendapat siraman rahmat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۗ فَسَاَ كْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَا لَّذِيْنَ هُمْ بِاٰ يٰتِنَا يُؤْمِنُوْنَ ۚ “Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu. Maka, akan Aku tetapkan rahmatKu bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” [QS. Al-A’raf 156] 4. Pintu rahmat Allah terbuka bagi orang-orang yang telah menganiaya diri mereka sendiri untuk bertaubat. Allah Ta’ala berfirman قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ “Katakanlah, Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [QS. Az-Zumar 53] 5. Berputus asa dari rahmat Allah merupakan sifat orang-orang sesat dan pesimis terhadap karuniaNya merupakan sifat orang kafir. Karena mereka tidak mengetahui keluasan rahmat Rabbul Alaamiin. Siapa saja yang jatuh dalam perbuatan terlarang ini berarti ia telah memiliki sifat yang sama dengan mereka, laa haula wa laa quwwata illaa billaah. والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم 📕 Diringkas dari Buku “Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Quran dan As-Sunnah.” Karya Syaikh Salim bin Ied Al-Hilali. Pustaka Imam Asy-Syafi’i. ✒ Alfaqir ilallah Abu Muhammad Royhan 📡 Silakan disebar Artikel ini dengan tetap mencantumkan sumber link asli dan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mungkin kita punya dosa yaitu menyembah selain Allah syirik bid'ah enggan bayar zakat malas sholat korupsi... syariat islam....sedang kita sulit berhenti dari dosa itu....Jangam ceritakan dosa anda kepada seorangpun cukup anda dan Allah yang tau...Mendekatlah kepada Allah Kemudian Maka kita jangan sungkan sungkan minta ampun kepada Allah... jangan sungkan sungkan minta kebaikan dunia akhirat dan jauh dari neraka kepada Allah..... juga sholawat kepada Nabi.... dan minta petunjuk Allah... dengan niat anda berhenti dari dosa dan dapat ampunan Allah....Allah lebih suka orang yang berdoa kepadaNya memohon karuniaNya daripada yang tidak berdoa...Dan jangan putus asa dari rahmat AllahKatakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.Az Zumar 53 Lihat Sosbud Selengkapnya
berputus asa terhadap rahmat allah hukumnya